Monday 30 May 2011

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar

0 comments
Pendahuluan
Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang membicarakan mengenai nilai-nilai, budaya, dan berbagai masalah yang dihadapi manusian di dalam kehidupannya. Ilmu ini bertujuan agar mereka yang mempelajarinya mendapat dasar yang kuat untuk mencari hubungan usaha yang terus menerus mencari kebenaran, keindahan, kebebasan dalam berbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta, Tuhannya, masyarakatnya, dan juga penemuan dirinya sendiri, pendeknya dalam mencari hidup yang dirasanya lebih bermakna.                             
Dengan mendapat mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, mahasiswa diaharapkan nantinya memilki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada munya menimbulkan minta mendalaminya lebih lanjut, agar dengan demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif.                         
Latar belakang diberikannya mata kuliah IBD, selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di Perguruan Tinggi dalam Rangka menyempurnakan pembentukan sarjana.


Manusia dan Kebudayaan  
   Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energy (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu social, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan  (politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.

1.   Manusia itu terduri dari empat unsur yang saling terkait yaitu

a.       Jasad

b.      Hayat

c.       Ruh

d.      Nafsu

2.   Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsure yaitu

a.       ID

b.      Ego

c.       Superego





Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dipandang sebagai dwi tunggal, maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.

       Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan                                                                
     Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hamper semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memhami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.               
      Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu, filsafat yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.                                                 
       Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih tertarik dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagsan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normative. Cabang-cabang seni yang lain juga dapat menarik tanpa cerita akan tetapi sulit bagi penciptanya mengemukakan gagasannya. Dalam musik misalnya, kata-kata penciptanya tertelan oleh melodinya.                                           
      Karena seni memgang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusian. Kepekaannya menyebabkan di mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.

Manusia dan Cinta Kasih                                                                                                        
         Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada) ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa  cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.                                                           
     Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landaasan dalam kehidupn perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.                  
   Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan pria dan wanita bila diakhiri dengan perkawainan, maka di dalam keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih-mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.



Manusia dan Keindahan                                                                                                                    
        Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.                
       Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan, ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidakberlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis melukis wanita lebi cantik dari keadaan sebenarnya, justru tidak indah. Bila ada pemain drama yang berlebih-lebihan, misalnya marah dengan meluap-luap padahal masalahnya kecil atau karena kehilangan sesuatu yang tidak berharga kemudian menangis meraung-raung, itu berarti tidak indah.

Manusia dan Penderitaan                                                                                                        
     Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.                                      
        Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya?. Tanda wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca Koran tentang terjadinya penderitaan. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam pasrah demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur bahwa tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.


Manusia dan Keadilan                                                                                                                             
      Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalh pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah kedaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama. Jika kita hanya menuntut hak tanpa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita kan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebalikny pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

Manusia dan Pandangan Hidup                                                                                                           
         Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.                                                                                                 
     Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lam dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuhi kenyataanya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui keberadaanya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Manusia dan Tanggung Jawab                                                                                                 
         Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingg bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.                                                                                                                                    
      Tanggung jawab adalah ciri-ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan keasadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.



Manuisa dan Kegelisahan                                                                                                                      
           Kegelisahan berasal dari kata gelsah, yang artinya tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun kecemasan.                                                                 
    Kecemasan akibat dari kenyataan yang pernah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasainya waktu itu, terjadilah kemudian apa yang disebut stress. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau anak kecil dan sangat berkesan akan Nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia cemas bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula yang memberikan reaksi membalik : karena ia mendendam, maka ia berusaha selalu ganti berbuat kejam sebagai pelampiasannya.

Manusia dan Harapan                                                                                                                         
    Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meniggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.                                                                                      
    Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguhh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.