Sunday 31 October 2010

Potensi Manusia


POTENSI MANUSIA

Pendahuluan
       Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kelebihannya dibanding makhluk hidup yang lainnya. Manusia di berikan akal dan pikiran untuk berpikir. Namun terkadang, kita tidak sadar atau tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga kita mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani pola hidup kita apa adnya tanpa ada nya ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik.
       Jika kita merenungi, sebenarnya kita diciptakan oleh Tuhan, Tuhan pasti tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan hambanya. Maka dari itu Tuhan memberi segenap potensi manusia yang dimilikinya. Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), rohani (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.
        Ketiga potensi tersebut saling melengkapi, tetapi apabila salah satu potensi tersebut tidak lengkap hidup kita terasa ada yang kurang. Dari ketiga potensi tersebut, potensi rohani dan akal adalah yang paling penting. Kedua potensi tersebut menentukan sekali karena dengan itu manusia tahu kemana akan melangkah dan tindakan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersbut agar lebih sempurna. Tetapi potensi fisik tidak boleh juga disepelekan.

Potensi Jasmani (Fisik)
        Banyak sekali orang mengeluh apabila dikaruniai fisik yang tidak sempurna. Bahkan banyak sekali yang putus asa hingga bunuh diri karena tidak sanggup menanggungnya dan berpikir menjadi beban bagi orang lain. Pikiran tersebut adalah pikiran yang salah, karena apabila kita mensyukurinya insya Allah hidup kita akan tentram dan damai. Sebagai contoh, banyak sekali di dunia ini orang yang mengalami kekurangan fisik tetapi dapat memberikan yang terbaik bagi orang sekitar dan bahkan membuka mata dunia karena perjuangan dan kesabarannya. Seperti Hellen Keller, seorang aktivis sosial Amerika Serikat. Keller mengatasi cacat jasmaninya dengan tekad baja yang luar biasa. Bukan saja ia berhasil menyelesaikan pendidikan universitasnya, ia juga fasih lima bahasa dan menulis 14 karya klasik, menciptakan mukjizat dalam sejarah umat manusia. Keller dilahirkan sebagai permpuan yang sehat dan aktif. Tetapi demam tinggi di usia satu tahun membuatnya kehilangan pengelihatan dan pendengarannya. Semenjak itu, ia jatuh ke dalam dunia kegelapan serta kesunyian. Keller kecil terus berjuang untuk berbicara walaupun tak seorangpun bisa memahaminya. Beranjak dewasa Keller berniat melanjutkan belajar di Harvard University, salah satu Universitas terbaik di dunia. Dengan tekad yang kuat Keller akhirnya diterima di universitas tersebut. Dan dengan hasil belajar Keller yang luar biasa menjadikannya lulusan universitas buta-tuli yang pertama di dunia. Jadi jangan pernah berpikir apabila kita dikaruniai fisik yang kurang kita menjadi orang yang tidak berguna dan menjadi beban orang lain. Tak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan itu hanya milik Tuhan. Jadi jangan takut bermimpilah setinggi-tingginya tetapi jangan hanya bermpimpi harus juga berusaha serta diiringi doa dan yang paling penting jangan menyerah.

Potensi Rohani
      Selain potensi jasmani manusia juga mempunyai potensi rohani. Bedanya potensi rohani “tidak terlihat” maksudnya tidak terlihat secara fisik tetapi lebih kepada kepercayaan kepada Tuhan. Tanpa rohani manusia tak ubahnya seperti tumbuh-tumbuhan atau hewan. Kehadiran rohani yang pada dasarnya baik memiliki misi memimpin seluruh organ tubuh dan jiwa untuk berbuat kebaikan di bumi sebagai mandataris Tuhan, menyebarkan kasih kepada seluruh alam.
        Pada zaman dahulu manusia sudah mengenal beberapa kepercayaan seperti animisme, dinamisme, polithisme dll. Seiring perkembangan zaman pola pikir manusia sedikit berubah dengan tidak percaya kepada kepercayaan tersebut, namun di beberapa daerah terpencil dan pedalaman kepercayaan tersebut masih ada sampai sekarang. Di Indonesia sendiri ada lima agama yang telah diakui yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu dan Budha.
         Dengan menganut suatu agama, maka akan mempengaruhi sikap mental seseorang dan memberikan motivasi untuk menjalani hidup. Semua agama mengajarkan kebaikan, mencintai dan mengasihi sesama manusia. Hal itu jelas merupakan motivasi untuk berbuat baik sesama manusia, walaupun berbeda keyakinan. Kemudian potensi rohani juga dapat mengatur tingkat emosi manusia yang akan berimbas pada perkembangan potensi jasmani manusia itu sendiri, atau secara konkret dapat dikatakan mempengaruhi pembentukan sikap dari manusia itu sendiri.

Potensi Akal (Mind)
Dengan akal, manusia bisa berpikir menciptakan sesuatu, menjalankan sesuatu, yang kesemuanya adalah hasil dari kumpulan-kumpulan ilmu. Ilmu yang bermanfaat akan digunakan oleh banyak orang, sehingga orang yang satu dengan yang lain saling berinteraksi. Akal sehat menciptakan sesuatu yang baik dan berguna bagi kehidupan manusia, jika akal tidak sehat maka akan menciptakan hal-hal merugikan manusia.
Kedahsyatan potensi akal pikiran manusia tidak perlu diragukan lagi. Dengan akal ini manusia memiliki kemampuan untuk memahami bagaimana proses berpikir dan mengelola pikirannya. Manusia dapat mempelajari ilmu pengetahuan, mengungkap berbagai misteri kehidupan, menjelajahi ruang angkasa, mengarungi samudra luas tak berbatas dan dapat membaca bukti-bukti kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa di alam semesta ini.
Memahami akal manusia, setidaknya ada dua makna pemahaman yakni berfungsi menjelaskan semua urusan, baik berkenaan dengan masalah duniawi maupun masalah kehidupan akhirat. Yang kedua berarti pandangan mata batin dan pengetahuan terhadap mana yang bermanfaat dan mana yang membahayakan baik untuk kehidupan dunia maupun kehidupan akhiratnya.

Kesimpulan        
Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa potensi jasmani, rohani dan akal saling mempengaruhi satu sama lain. Bisa dibilang apabila salah satu potensi tersebut tidak terpenuhi maka kehidupan manusia akan terganggu. Dengan segala potensi yang dimilikinya manusia seharusnya bisa mengembangkan potensi tersebut. Maka setiap potensi manusia tidaklah dapat terpisahkan terutama karena keseluruhan dari potensi itu berujung pada potensi manusia yang dapat dijadikan penilainan untuk diri seseorang.


Referensi  :

0 comments:

Post a Comment