Saturday 2 April 2011

Perilaku Manusia

      Manusia diciptakan Allah SWT dengan bergabagai macam perbedaan. Dalam hal ini tidak terkecuali dengan sikap atau perilaku manusia. Perilaku ini dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi dan genetika. Perilaku atau perbuatan manusia tidak terjadi secara tiba-tiba tetapi selalu ada kelangsungan kontinuitas antara satu perbuatan dengan perbuatan yang lainnya. Ciri perilaku yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya yaitu : 
  • kepekaan sosial, 
  • kelangsungan perilaku, 
  • usaha atau perjuangan,
  • keunikan.
      Kepekaan sosial maksudnya adalah kepedulian terhadap yang ada di sekitarnya. Pada dasarnya, setiap manusia dibekali sifat welas asih untuk saling membantu dan menyayangi antara sesama manusia, sesama makhluk hidup dan lingkungannya. Sebagai contoh misalnya memberi sedekah kepada fakir miskin, memberi santunan kepada anak yatim memberi sembako kepada pengungsi bencana alam, dll. Hal seperti ini jika ditanamkan sejak kecil pasti akan terekam terus dipikiran hingga dewasa dan tentunya ini merupakan suatu hal yang postif bagi pembentukan perilaku manusia.
      Kelangsungan perilaku maksudnya adalah kebiasaan yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya jika sesorang mahasiswa tidak belajar dan ketika menghadapi ujian mahasiswa tersebut mencontek kemdian tidak ketahuan dan hasil ujiannya pun bagus mahasiswa tersebut pun bangga dan hal seperti akan akan terus dilakukan karena merasa hal tersebut begitu mudah dilakukan dan akan menjadi kebiasaan yang buruk jika tidak diubah pradigma nya dalam berfikir. Ada pepatah yang mengatakan ala bisa karena biasa, jadi jika kita membiasakan dengan kegiatan positif. 
    Usaha merupakan suatu perbuatan tindakan untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu. Dalam hidup ini tidak ada yang bisa dicapai jika tidak berusaha. Seseorang di sekolahkan oleh orang tuanya dari TK hingga menjadi mahasiswa tentu merupakan suatu usaha untuk menjadi pintar dan berguna bagi kehidupan bermasyarakat, dan juga meruapakan bekal untuk mencari pekerjaan. Jika kita mengamati kehidupan sekitar , orang yang berpendidikan lebih tinggi kebanyakan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, dibandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan. Dalam tingkah lakupun keduanya mempunyai perbedaan, jika orang yang berpendidikan jika mengerjakan suatu tugas akan selalu bersemangat untuk meyelesaikan tugas tersebut dan berusaha untuk menafkahi keluarganya dengan keadaan ekonomi yang tidak pas-passan,  hal ini berbanding terbalik jika kita melihat orang yang tidak berpendidikan dan hidup di jalan. Mereka hanya memikirkan penghasilan untuk makan sehari-hari dan hidup ala kadarnya. Tentunya ini bukan merupakan alasan utama untuk merubah pandangan seperti itu, asal ada usaha dan kemauan keras, insya Allah hal tersebut bukan menjadi suatu hambatan.
     Keunikan merupakan sesuatu yang jarang tidak dimiliki oleh setiap orang. Saya mengambil contoh dari bacaan yang saya baca dari internet tentang sikap unik bapak proklamator RI Bung Karno. Semasa diasingkan ke Benkulu, Bung Karno adalah kolektor buku ilmiah terbesar di sana. Hooijkans Jr., anak Residen Bengkulu, kagum akan koleksi mutakhir buku-buku ilmiah berbagai bidang. Ia betah duduk berjam-jam di perpustakaan itu. Ia bertanya, mengapa BK serius belajar. Jawab Bung Karno, "Orang muda, saya harus  belajar giat sekali. Insya Allah, saya akan menjadi presiden negeri ini". Kala itu kisah ini menjadi bahan ejekan orang Belanda di Bengkulu. Tapi belakangan mereka terkejut, cita-cita Bung Karno tercapai. Kita bisa mengambil hikmah dari penggalan kisah di atas, bahwa sikap unik bukan merupakan suatu kekurangan tetapi suatu kelebihan yang tidak semua orang memiliknya.
     Alangkah baiknya jika mulai dari sekarang kita merubah perilaku atau sifat negatif kita menjadi sifat positif agar bisa berguna bagi manusia dan lingkungan sekitar kita. Belum ada kata terlambat jika kita mau berusaha.
             

          
 

   

0 comments:

Post a Comment