Thursday 18 August 2011

Lelaki Berbakti pada Ibu dan Istri Berbakti pada Suami

Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang shalihah. Bila engkau memandangnya, ia menggembirakan (menyenangkan)mu. Bila engkau perintah, ia menaatimu. Dan bila engkau bepergian meninggalkannya, ia menjaga dirinya (untukmu) dan menjaga hartamu


Assalam..
Keseimbangan dalam hidup dan kehidupan yang selaras, harmonis di dasari oleh saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya. Baik dalam kehidupan bernegara, sosial masyarakat maupun keluarga.
Bagaimana dalam kehidupan kecil dalam berkeluarga menjadi pondasi dasar untuk kehidupan bersosial masyarakat yang lebih luas yang membawa barokah.
Semua orang pasti mengidamkan memiliki keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, yang harmonis, bahagia, dan sejahtera. Namun di era kehidupan modern ini, ternyata smakin banyak konflik yang terjadi di dalam lingkungan berkeluarga, dan bahkan pada akhirnya berujung pada perceraian.
Banyaknya perceraian terjadi karena istri/suami tidak menyadari posisi masing2. Begitu pula terkadang istri kurang menghormati ibu mertuanya sehingga bisa konflik bukan hanya dengan suami, tapi juga dengan ibu mertuanya.
Di dalam Islam, mengajarkan tentang ketentuan peran, hak dan kewajiban masing-masing. Ibarat pemerintahan, ada Presiden, ada Menteri, ada Gubernur. Gubernur harus menghormati dan menghargai Menteri dan Menteri harus menghormati dan menghargai Presiden. Sehingga ada keteraturan. Sebaliknya kalau semua merasa Presiden maka yang terjadi adalah kekacauan.
Islam juga mengajarkan agar pemimpin tidak sewenang-wenang dan menyayangi orang yang dipimpinnya. Seorang suami misalnya punya kewajiban menafkahi secara lahir dan batin pada keluarganya.
Suatu ketika.. Seseorang datang menghadap Rasulullah SAW dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli (perlakukan) dengan baik?
Rasulullah SAW. menjawab: Ibumu.
Dia bertanya lagi: Kemudian siapa?
Rasulullah SAW. menjawab: Kemudian Ibumu.
Dia bertanya lagi: Kemudian siapa?
Rasulullah SAW menjawab: Kemudian Ibumu.
Dia bertanya lagi: Kemudian siapa?
Rasulullah SAW menjawab lagi: Kemudian Ayahmu.
(Hadist riwayat Abu Hurairah ra., Shahih Muslim No.4621)
Islam mengajarkan tentang bagaimana seharusnya seorang muslim untuk berbakti kepada orang tua nya. Bagaimana seorang wanita/ Ibu dihormati, diangkat derajatnya dengan lebih mendapatkan prioritas keutamaan itu.
Kemudian, suatu waktu.. Seseorang datang menghadap Rasulullah SAW. memohon izin
untuk ikut berperang.
Rasulullah SAW bertanya: Apakah kedua orang tuamu masih hidup?
Orang itu menjawab: Ya.
Rasulullah SAW. bersabda: Maka kepada keduanyalah kamu berperang (dengan berbakti kepada mereka).
(Hadist riwayat Abdullah bin Umar ra., Shahih Muslim No.4623)

 

Ada pun seorang istri harus berbakti pada suaminya. Sebab pada ijab-qabul, maka ayah mempelai wanita sebagai wali telah menyerahkan anaknya kepada sang suami. Sehingga Seorang istri harus berbakti pada suaminya:
Apabila seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya maka dia (isteri itu) akan masuk surga. (HR. Al Hakim & Tirmidzi)
Allah SWT kelak tidak akan memandang (memperhatikan) seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya meskipun selamanya dia membutuhkan suaminya. (HR. Al Hakim)
Hak suami atas isteri ialah tidak menjauhi tempat tidur suami dan memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya dan tidak ke luar (meninggalkan) rumah kecuali dengan ijin suaminya. tidak memasukkan ke rumahnya orang-orang yang tidak disukai suaminya. (HR. Ath-Thabrani)
Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang wanita yang suaminya ada di rumah, kecuali dengan seijin suaminya. (Mutafaq’alaih)
Tidak dibenarkan seorang wanita memberikan kepada orang lain dari harta suaminya kecuali dengan ijin suaminya. (HR. Ahmad)
Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya. (HR. Ahmad)
Islam mengajarkan kita, tentang tata cara bagaimana terciptanya kehidupan yang harmonis, bahagia, sejahtera dan barokah dimulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan sosial bermasyarakat. Jika masing-masing (Pria/Wanita; Suami/Istri) memahami dan menjalankan peranannya di hidup dan kehidupan ini, InsyaAllah akan mendatangkan kedamaian dan kebahagiaan yang rahmat barokah dunia dan akhirat. InsyaAllah. Amiin. 



follow @ivansyeah

0 comments:

Post a Comment